MEMBUAT DESAIN JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
Pengenalan jaringan
Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai
komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources
satu sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen
dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware
/ software yang terhubung dengan jaringan.
Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yatu jaringan
data dan internet.
Jaringan data adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer
yang ada saling bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari
jaringan data adalah dua buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi
rata-rata jaringan data menghubungkan banyak alat.
Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung
oleh alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu
jaringan yang besar. Public Internet adalah contoh yang paling mudah dikenali
sebagai jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer.
Arsitektur Jaringan
Ada 3 jenis arsitektur jaringan data :
- LAN (Local Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10
kilometer).Biasanya jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh
sekumpulan orang dan memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup
kelompok yang menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub.
2.
WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya
jaringan WAN berfungsi untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara
geografis. Biasanya digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar
daerah dan juga untuk public services seperti email. Alat yang biasa digunakan
di jaringan ini adalah Router.
3.
MAN (Metropolitan Area Network )
Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara
geografis.Biasanya menghubungkan jaringan WAN yang terpisah sehingga
memungkinkan untuk terjadinya pertukaran informasi dan sharing data dan
devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari Router dan Gateway.
Jaringan yang pertama kali dikenalkan adalah LAN. WAN diperkenalkan sebagai
jaringan yang menghubungkan LAN-LAN yang ada sehingga user juga dapat membagi
informasi dan mengakses alat-alat yang ada.Di sini yang akan kita bahas lebih
lanjut adalah mengenai WAN.
Saat kita akan membahas lebih dalam mengenai jaringan ada 2 konsep yang
penting yaitu:
1.
Protocol
Protocol banyak digunakan untuk proses komunikasi diantara entiti pada
sistem yang berbeda-beda. Istilah entiti merujuk pada program-program aplikasi
user sedangkan sistem lebih pada komputer dan terminal.
Elemen-elemen kunci untuk sebuah protocol adalah sebagai berikut :
- Syntax : Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level sinyal
- Semantics : Meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan
- Timing : Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan
2.
Arsitektur komunikasi komputer
Ada 2 arsitektur protocol yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan
standar-standar:
1.
Model TCP/IP
Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan
standar teknis dan historis dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn
dan Vint Cerf mengerjakan proyek yang nantinya disebut TCP/IP.
Selanjutnya, model TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD) pada
tahun 1981 (cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan
suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis
protokol pertama yang digunakan dalam hubungan internet, sehingga banyak
istilah dan konsep yang dipakai dalam hubungan internet berasal dari
istilah dan konsep yang dipakai oleh protokol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP
menciptakan suatu standar de facto, yaitu suatu standar yang diterima
oleh kalangan pemakai dengan sendirinya karena pemakaian yang luas. Beberapa layer
pada model TCP/IP mempunyai nama yang sama dengan model OSI. Gambar 2.2 dibawah
ini merupakan gambaran dari model TCP/IP dimana dapat dilihat bahwa model
TCP/IP juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian networks dan protocols.
Topologi Jaringan
Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka
langkah selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah
jaringan yang akan kita bangun akan berbentuk bintang (star), lingkaran
(ring), dan sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi jaringan.
Topologi WAN
Topologi WAN menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan
lokasi – lokasi yang terhubung. Banyak topologi yang memungkinkan, masing –
masing mempunyai perbedaan cost, performance dan scalability
sendiri – sendiri. Topologi – topologi yang sering digunakan antara lain ring,
star, full-mesh, partial-mesh yang memiliki bentuk
topologi yang sama dengan LAN, dan multi-tiered meliputi two-tiered
dan three-tiered yang tidak terdapat pada LAN. Berikut pada gambar 2.11
adalah contoh dari topologi tiered.
- Topologi Ring
Topologi ini menghubungkan satu node ke node berikutnya dan node
terakhir terhubung ke node awal. Hal ini tentunya membuat bentuk yang
menyerupai lingkaran.
- Topologi Star
Topologi ini menghubungkan semua kabel pada sebuah titik sentral
terkonsentrasi.
- Topologi Mesh
Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan
sebanyak mungkin yang diinginkan dari interupsi pada network service.
Penggunaan dari topologi mesh pada sistem jaringan terkontrol dari pembangkit
tenaga nuklir adalah sebuah contoh yang sangat sesuai. Seperti sudah
diperlihatkan pada gambar dibawah ini, setiap host memiliki koneksi
dengan host lain.
Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet
tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Meskipun internet memiliki
banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini
secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh biaya dan bandwidth yang
dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar dan hampir
tidak mungkin untuk dilakukan.
Pemilihan Topologi
Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak
pertimbangan yang harus diambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang
perlu mendapatkan pertimbangan antara lain adalah sebagai berikut:
- Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasi
- Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem
- Lingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruh
- Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
- Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
Jenis Konektifitas Jaringan WAN
Ada beberapa jenis konektifitas dalam WAN,yaitu :
- Leased Line
Biasanya disebut sebagai koneksi point-to-point atau dedicated koneksi.
Leased Line jalur komunikasi WAN yang dibangun dari CPE melalui DCE switch,
menuju remote site CPE memperbolehkan jairngan DTE untuk berkomunikasi kapan
saja dengan tanpa prosedur settingan sebelum mentransmisikan data.Ketika biaya
bukan masalah,ini adalah pilihan yang terbaik.Leased Line menggunakan
synchronous serial lines sampai dengan 45Mbps. Enkapsulasi HDLC dan PPP
seringkali digunakan dalam leased line.
· PPP : PPP (Point-to-Point Protocol)
merupakan protocol data-link yang bsia digunakan melalui media asynchronous
(dial-up) ataupun synchronous (ISDN) dan menggunakan LCP (Link Control
Protocol) untuk membangun dan menjaga koneksi yang ada.
2. Circuit Switching
Ketika kita mendengar istilah circuit switching yang akan terpikirkan
adalah panggilan telepon.Keuntungan terbesar adalah biaya.Kita hanya membayar
untuk waktu yang kita gunakan.Tidak ada data yang akan dikirim sebelum koneksi
dibangun atau dijalankan. Circuit switching menggunakan dial-up modems
atau ISDN, dan biasa digunakan untuk pengiriman data pada bandwith yang
kecil.
ISDN : ISDN adalah layanan
telekomunikasi seluruh dunia yang menggunakan transmisi digital dan teknologi
switching untuk mendukung komunikasi data digital dan suara.
Ada 2 macam ISDN yaitu ISDN BRI dan PRI.
ISDN BRI (Basic Rate Interface) terdiri dari 2 B channels dan 1
D channel. Channel B BRI bekerja pada 64Kbps dan membawa data.
Channel D BRI bekerja pada 16Kbps dan biasanya membawa kontrol dan informasi
pensinyalan. BRI juga menyediakan kontrol framing dengan jumlah total bit rate
mencapai 144Kbps.
ISDN Primary Rate Interface (PRI) terdiri dari 23 B channels dan satu
64Kbps D channel di Amerika Utara dan Jepangdengan total bit rate
mencapai 1.544Mbps.
- Packet Switching
Ini adalah metode switching WAN yang memungkinkan perusahaan kita untuk
berbagi bandwidth dengan perusahaan untuk menghemat biaya. Packet
switching bisa dianalogikan mirip dengan leased line tetapi biaya yang
diperlukan hanya sebesar ketika kita menggunakan model circuit switching.
Sekarang yang menjadi pertimbangan apakah diperlukan pengiriman data secara
konstan? Apabila iya, maka pilihan ini kurang tepat. Contoh dari Packet
Switching adalah Frame Relay dan X.25. Kecepatan akses berkisar anatara 56Kbps
sampai T3 (45 Mbps).
· Frame Relay
Frame Relay merupakan bentuk packet switching yang didasarkan atas
pengunaan frame lapisan jalur dengan panjang variabel.Tidak terdapat lapisan
jaringan, dan beberapa fungsi dsar telah dipersingkat atau dikurangi agar
menampilkan laju penyelesaian yang lebih besar.
Frame Relay dirancang untuk mengeliminasi banyaknya overhead pada sistem
ujung pemakai dan pada jaringan packet-switching. Pada Frame Relay, sebuah
frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan dan sebuah balasan
yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam
frame.Kekurangan dari frame relay adalah tidak adanya kemampuan untuk
menampilkan flow control dan kontrol kesalahan jalur demi jalur.Kelebihan dari
Frame Relay adalah proses komunikasi yang ringan dan meningkatnya keandalan
fasilitas transmisi dan switching
Komponen dalam Jaringan WAN
WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari 100
meter) sehingga secara otomati komponen yang terdapat dalam LAN juga terdapat
dalam WAN.
- Router
Router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan
dengan menggunakan routing protocol tertentu. Router bukanlah perangkat
fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan
menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP
adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya.
Router memiliki 2 interface (port) yaitu interface serial dan ethernet.Interface
Serial biasanya menggunakan kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk
koneksi WAN atau internet.Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan
koneksi ke LAN.Rata-rata router saat ini sudah memiliki interface Fast Ethernet
(100 BaseT) bahkan ada beberapa yang sudah memiliki interface Gigabit Ethernet
(1000Base T).
Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing.
Routing protocol memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari router
lain yang berada di jaringan sehingga data bisa dikirim pada tujuan yang tepat.
Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus
menggunakan routing protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar
informasi.
Routing protocol yang banyak digunakan :
- RIP v1
- RIP v2
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
- EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- IS-IS
- BGP (Border Gateway Protocol)
- Static Route
- Switch
Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari
bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:
v Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada
saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum
diteruskan ke segmen tujuannya.
v Store and forward
Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya
k etujuan dan untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base
Ethernet adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps
penuh,dan 100 Mbps apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti
pada hub.
- Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan
menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan
dengan topologi star[1]. Pada jaringan
yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara
itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan
tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada.
Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan
tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke
jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh
masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
- Kabel
Kabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis.
1.Kabel UTP
Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah
kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki
selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan
menggunakan UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai
pusatnya. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.
Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5.
Ada dua jenis kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through
dipakai untuk menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke
Switch. Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau
Router ke Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya
yang masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6.
Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di
kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung
yang satu adalah kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
2.Kabel DTE/DCE
Kabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk menghubungkan antara
Router dengan Router atau Router dengan modem .
Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk
menghubungkan antara modem dengan device komunikasi internet.
Teori Penunjang
-Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.
Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.
A. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat
sederhana, karena pada ad- hoc ini tidak memerlukan access point untuk host
dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever
wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada
gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah
jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
B. Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
a. Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
- Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
- Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
- Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
- Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.
- Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
- Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set iDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point.
- Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio requency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF.
Langkah-langkah
Percobaan
Mode Infrastuktur
Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode
Infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless
harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi dan
Access Point. Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya :
Konfigurasi Access Point
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
- Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengahtengah dan line of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter dan router).
- Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih tinggi.
- Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point
- Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan ujung kabel lainnya ke switch.
- Klik Start, Connect To, lalu pilih Show All Connection pada komputer.
- Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Status
- Klik Properties pada Local Area Connection Status, Lalu klik properties pada internet Protokol TCP/IP.
- Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1
- Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser anda kosong.
- Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari Access Point Linksys ini.
- Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default Access Point Linksys ini adalah admin)
- Setting tab setup seperti dibawa ini :
Internet Setup
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)
Network Setup
- Router IP :
- Local IP Address : 192.168.1.1 (default)
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Network Address Server Setting
- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan imulai dari 192.168.1.100)
- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host)
- Client Lease Time : 0 (default)
- Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)
- WINS : 0.0.0.0 (default)
- Time Setting
- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
- Klik Save Settings
13. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut :
- Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan support pada standard 802.11b dan 82.11g)
- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan SSID) terdeteksi di jaringan wireless )
- Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan)
- Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan wireless)
14. Klik Save Settings
Konfigurasi Client
Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port USB komputer.
Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port USB komputer.
- Windows XP akan secara otomatis mendeteksi adapter. Masukkan CD-ROM setup pada CD-ROM drive. Kemudian Setup wizzard akan otomatis muncul jika tidak, run manual dengan setup.exe dari driver)
- Klik pada tombol next setelah memilih Install
- Pada licence agreement klik Next.
- Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a Profile dan secara otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di sekitar yang aktif.
- Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan erhubung dengan Access Point Lab Wireless. pabila ingin menggunakan Wireless Network Connection di Windows, maka kita arus me-non aktifkan Linksys Network Monitor terlebih dahulu. Langkahnya sebagai berikut yaitu:
- Klik kanan pada Linksys Network Monitor, lalu klik Use Windows XP Wireless Configuration
- Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar, lalu pilih view Available Wireless Networks.
- Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless Adapter akan terhubung dengan Access Point Lab Wireless.
- Mode Ad-Hoc
- Pada mode Ad-Hoc ini, untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua computer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi . Salah satu komputer pada mode ini dijadikan SSID Broadcaster.
Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan
konfigurasinya pada salah satu komputer yang ingin dijadikan SSID broadcaster :
- Aktifkan Wireless adapter masing – masing komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan
- Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar lalu pilih View Available Wireless Networks, maka akan muncul .
- Klik Change the order preferred Network
- Klik Add pada kolom Preferred Network, lalu ketikkan Nama Network yang akan digunakan pada kolom Network Name. Perhatikan gambar 19. contoh nama SSID broadcasternya adalah Ad Hoc.
- Klik Ok
- Kembali pada status gambar 18 Klik refresh Network list maka akan muncul koneksi ad-Hoc dengan nama SSID Ad Hoc.
- Kemudian pilihlah opsi Change advance setting pada bagian kiri. Klik 2 kali pada opsi internet protoco(TCP/IP)
- Kemudian setting pada masing masing komputer dengan IP address yang berbeda dengan aturan 192.168.1.xxx dengan xxx adalah sesuai angka yang diharapkan dalam range 1s/d 254. misal (192.168.1.65)
- tentukan Subnet mask-nya dengan 255.255.255.0 untuk membentuk jaringan lokal. kosongkan gateawaynya
- klik ok untuk verifikasi.
- Tes koneksi dengan command PING pada command prompt,bila terhubung maka komputer komputer tersebut siap berkomunikasi dalam jaringan Ad-Hoc secara Pear to
- pear.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar